Menu

Mode Gelap

Berita · 7 Okt 2025 WIB

Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan, Kejagung Periksa Direktur Google Indonesia


Dok. Google Indonesia/Foto: Google Search) Perbesar

Dok. Google Indonesia/Foto: Google Search)

FaktaID.net – Kejaksaan Agung (Kejagung) memeriksa sebanyak 11 orang saksi dalam penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia terkait Program Digitalisasi Pendidikan tahun 2019–2022. Pemeriksaan dilakukan pada Senin, 6 Oktober 2025.

Dalam pemeriksaan awal pekan ini, penyidik Kejagung turut memeriksa Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan PT Google Indonesia.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa saksi tersebut berinisial PRA.

Baca Juga :  Peran Yaqut Cholil Qoumas di Balik SK Kuota Haji Khusus 2024 Disorot KPK

Selain dari pihak Google Indonesia, penyidik juga memanggil dua saksi dari perusahaan swasta, yaitu SR, Kepala Divisi Imaging Solution PT Samafitro, dan GH, Direktur PT Turbo Mitra Perkasa.

Dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP), Kejagung memeriksa dua orang saksi, masing-masing DS, Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga tersebut, serta APU, Anggota Kelompok Kerja (Pokja) Pemilihan Penyedia Katalog Elektronik LKPP tahun 2020.

Masih dalam lingkup pengadaan, penyidik Jaksa Agung juga memeriksa dua pejabat eselon II dari Kemendikbudristek. Mereka adalah MWD, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Jenderal Kemendikbud tahun 2020, serta TRI, Kepala Biro Umum dan Pengadaan Barang dan Jasa Kemendikbudristek tahun 2021.

Baca Juga :  Mantan Dirut Bank BJB 2019 - 2025 Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Kredit ke PT Sritex

Selain itu, dua pejabat pelaksana tugas (Plt) direktorat di lingkungan Kemendikbudristek yang kini telah dipecah menjadi tiga kementerian turut diperiksa. Mereka adalah INRK, Plt. Direktur Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah tahun 2022–2024, serta WJA, Plt. Direktur SMA pada Kementerian Riset dan Teknologi tahun 2022–2024.

Kejagung juga memeriksa sejumlah pejabat Kemendikbudristek yang bertugas di bidang keuangan dan audit, yaitu CI, Auditor Ahli Utama pada Inspektorat IB Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek tahun 2013–2024, dan HK, Bendahara Pengeluaran Pembantu Kemendikbudristek tahun 2022.

Kesebelas saksi tersebut diperiksa dalam kaitannya dengan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada Program Digitalisasi Pendidikan Kemendikbudristek tahun 2019–2022 atas nama tersangka MUL.

Baca Juga :  Retro prawn cocktail – straight better with our from

“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” ujar Kapuspenkum. (DR)

Artikel ini telah dibaca 6 kali

Avatar badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

UNFCCC Apresiasi Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global di COP30 Brasil

15 November 2025 - 17:11 WIB

UNFCCC Apresiasi Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global di COP30 Brasil

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Raja Yordania di Istana Merdeka

15 November 2025 - 10:42 WIB

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Raja Yordania di Istana Merdeka

Jaksa Gadungan Ditangkap di Pamulang, Simpan Senpi dan Tipu Korban Rp310 Juta

14 November 2025 - 19:52 WIB

Jaksa Gadungan Ditangkap di Pamulang, Simpan Senpi dan Tipu Korban Rp310 Juta

KPK Telusuri Aset Dalam Kasus CSR BI dan OJK, Istri Kasatlantas Batu Diperiksa

14 November 2025 - 11:27 WIB

KPK Telusuri Aset Dalam Kasus CSR BI dan OJK, Istri Kasatlantas Batu Diperiksa

KPK Selidiki Dugaan Penjualan Tanah Negara untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

11 November 2025 - 06:50 WIB

KPK Selidiki Dugaan Penjualan Tanah Negara untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

Pelaku Berangsur Membaik, Kapolri: Motif Ledakan SMAN 72 Masih Diselidiki

9 November 2025 - 08:28 WIB

Pelaku Berangsur Membaik, Kapolri: Motif Ledakan SMAN 72 Masih Diselidiki
Trending di Berita