Menu

Mode Gelap

Berita · 5 Nov 2025 WIB

KPK Amankan Uang Dolar Amerika dan Poundsterling di OTT Yang Menjerat Abdul Wahid


Dok. Gubernur Riau, Abdul Wahid Yang Terjerat OTT KPK/Foto: DR) Perbesar

Dok. Gubernur Riau, Abdul Wahid Yang Terjerat OTT KPK/Foto: DR)

FaktaID.net – Dalam operasi tangkap tangan di Provinsi Riau, KPK mengamankan Gubernur Riau Abdul Wahid bersama sejumlah pejabat di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta pihak swasta.

Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menjelaskan, tim penyidik menangkap total sembilan orang dalam operasi yang berlangsung pada Senin (3/11).

“Yang pertama, Kepala Daerah atau Gubernur. Kemudian, Kepala Dinas PUPR, Sekdis PUPR, lima Kepala UPT, dan dua pihak swasta yang merupakan tenaga ahli atau orang kepercayaan dari Gubernur,” ujar Budi kepada wartawan, Selasa (4 /11).

Baca Juga :  Kejagung Berpeluang Bakal Periksa Kembali Nadiem Terkait Kasus Chromebook

Menurut Budi, penangkapan terhadap para pejabat dilakukan di beberapa lokasi di Riau, salah satunya di kantor Dinas PUPR. Sedangkan Gubernur Abdul Wahid sendiri diamankan setelah sempat dilakukan pencarian.

“Terhadap Saudara AW (Abdul Wahid) yang merupakan Kepala Daerah atau Gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran. Ia akhirnya diamankan di salah satu kafe di Riau, termasuk terhadap Saudara TM,” jelasnya.

Selain sembilan orang yang diamankan, KPK juga memburu pihak lain berinisial DN. Namun, pada petang hari, DN akhirnya menyerahkan diri ke KPK dan langsung menjalani pemeriksaan.

Baca Juga :  Mantan Menag Yaqut Penuhi Panggilan KPK Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji

“Kami sudah melakukan expose di level pimpinan dan sudah ditetapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab dan menjadi tersangka dalam perkara ini,” kata Budi menegaskan.

Dari hasil OTT tersebut, penyidik KPK juga menyita barang bukti berupa uang tunai dalam bentuk rupiah, dolar Amerika, dan poundsterling, dengan total nilai sekitar Rp1,6 miliar.

“Uang itu diduga bagian dari penyerahan kepada Kepala Daerah. Artinya, kegiatan tangkap tangan ini merupakan bagian dari beberapa penyerahan sebelumnya,” ungkap Budi.

Baca Juga :  Polri Bongkar Kasus Pencucian Judi Online, Sita Aset Rp530 Miliar

KPK menduga kasus ini berkaitan dengan praktik suap proyek infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau, khususnya di Dinas PUPR.

Budi juga menyampaikan keprihatinannya atas kembali terjeratnya pejabat di Riau dalam kasus korupsi.

“Kami mengimbau Pemerintah Provinsi Riau untuk terus melakukan perbaikan, karena kalau tidak salah hitung, sudah empat kali provinsi ini ada dugaan tindakan korupsi yang ditangani KPK,” tegasnya.

Baca Juga :  KPK Umumkan Rudy Ong Chandra dan Ketua KADIN Kaltim Jadi Tersangka Kasus Suap Izin IUP

Saat ini, seluruh pihak yang diamankan telah dibawa ke Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, untuk menjalani pemeriksaan intensif. (DR)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

Avatar badge-check

Editorial Team

Baca Lainnya

UNFCCC Apresiasi Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global di COP30 Brasil

15 November 2025 - 17:11 WIB

UNFCCC Apresiasi Komitmen Indonesia Terhadap Perubahan Iklim Global di COP30 Brasil

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Raja Yordania di Istana Merdeka

15 November 2025 - 10:42 WIB

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Tertinggi dari Raja Yordania di Istana Merdeka

Jaksa Gadungan Ditangkap di Pamulang, Simpan Senpi dan Tipu Korban Rp310 Juta

14 November 2025 - 19:52 WIB

Jaksa Gadungan Ditangkap di Pamulang, Simpan Senpi dan Tipu Korban Rp310 Juta

KPK Telusuri Aset Dalam Kasus CSR BI dan OJK, Istri Kasatlantas Batu Diperiksa

14 November 2025 - 11:27 WIB

KPK Telusuri Aset Dalam Kasus CSR BI dan OJK, Istri Kasatlantas Batu Diperiksa

KPK Selidiki Dugaan Penjualan Tanah Negara untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

11 November 2025 - 06:50 WIB

KPK Selidiki Dugaan Penjualan Tanah Negara untuk Proyek Kereta Cepat Whoosh

Pelaku Berangsur Membaik, Kapolri: Motif Ledakan SMAN 72 Masih Diselidiki

9 November 2025 - 08:28 WIB

Pelaku Berangsur Membaik, Kapolri: Motif Ledakan SMAN 72 Masih Diselidiki
Trending di Berita