KOTA BOGOR – Pasar Tanah Baru Kota Bogor, yang diresmikan oleh Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, kurang lebih 1,5 bulan lalu, kini dikeluhkan pedagang karena minimnya pembeli.
Koordinator Pasar Tanah Baru, Hendra, menyampaikan kekhawatiran pedagang atas situasi ini. Karena omzet yang diperoleh jauh lebih kecil dari modal usaha yang dikeluarkan.
“Kami merasa cukup berat saat ini. Kami berharap adanya promosi lebih intensif, seperti melalui bazar dan metode lainnya, untuk menarik minat masyarakat ke pasar ini,” ujar Hendra Saat ditemui di lokasi Pasar Tanah Baru, Kamis (18/1)
Menurut Hendra, Pihak pengelola, dalam hal ini unit pasar tanah baru Perumda PPJ, belum memberikan solusi yang memadai. Alasannya, pasar ini masih baru, sehingga dibutuhkan waktu.
“Dalam satu setengah bulan beroperasi, pedagang sayur menjadi salah satu kelompok yang merasakan dampaknya. Sebagai contoh, ada pedagang sayur yang hanya mampu meraih omzet Rp30 ribu per hari,” terang Hendra.
Hal ini, lanjut Hendra, menyebabkan sejumlah sayuran harus dibuang oleh pedagang karena keharusan menjaga kesegaran produk. Pedagang sayur menghadapi kendala berbeda dibandingkan dengan komoditi Sembako lainnya yang dapat bertahan lebih lama.
“Saya yakin, dalam 2 sampai 3 bulan ke depan, kunjungan masyarakat ke pasar ini masih belum mencapai tingkat yang diharapkan,” tambah Hendra. (DR)
